Category Archives: Surabaya Post

Kandas, Banding WNA Penyelundup Sabu

Selasa, 06/09/2011 | 10:53 WIB

SURABAYA – Usaha Tran Thi Thanh Tra (30), warga negara Vietnam terdakwa  penyelundupkan  sabu-sabu untuk mendapatkan keringanan hukuman kandas. Pengadilan Tinggi Surabaya menolak bandingnya dan menguatkan putusan hakim PN Surabaya yang memberi hukuman selama 10 tahun.

“Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya tanggal 5 Mei 2011,” kata Ketua Mejelis Hakim PT Surabaya, Neris dalam amar putusannya, Senin (5/9). Selain dihukum penjara selama 10 tahun, terdakwa juga diwajibkan membayar denda Rp 10 miliar, dengan subsider 6 bulan penjara. Baca lebih lanjut

Penurunan Tarif Impor ASEAN Rugikan Industri

Sabtu, 03/09/2011 | 11:16 WIB

JAKARTA – Penurunan tarif impor yang berlaku di lingkup negara anggota ASEAN tidak memberikan keuntungan bagi industri Indonesia. Sebab, pemberlakukan tarif Common Effective Preferential Tariff (CEPT) justru malah memperbesar defisit neraca perdagangan Indonesia.

Dirjen Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian Agus Tjahajana mengutarakan, tren perdagangan ASEAN menunjukkan penurunan bea masuk malah makin memperbesar defisit neraca perdagangan Indonesia.

Pada 2010, Indonesia tercatat memiliki defisit mencapai Rp 47,6 triliun. Angka itu meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 26,4 triliun. Selama kurun waktu 2007-2010, lanjutnya, terjadi peningkatan defisit untuk kelompok produk industri sejalan dengan penurunan bea masuk. Baca lebih lanjut

Gejolak Ekonomi AS-Eropa Tekstil RI Mulai Digerogoti Krisis

JAKARTA – Industri tekstil dan produk tekstil nasional mulai digerogoti krisis utang Eropa dan Amerika Serikat (AS). Ironisnya, untuk komoditas ini Indonesia tak memiliki pilihan pasar lain.

“Kami mengalami penurunan order dari Amerika Serikat dan Uni Eropa,” ujar Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Ade Sudrajat, Jumat (2/9). Namun pihaknya belum memiliki hitungan pasti penurunannya.

Ade mengatakan tekstil dan produk tekstil diantaranya sebesar 36%, atau sekitar 4 miliar dollar AS (Rp 35,6 triliun), diekspor ke Amerika Serikat pada 2010. Kemudian pasar ke Uni Eropa sebesar 18% atau setara 1,9 miliar dollar (Rp 16,9 triliun) serta 14% lainnya atau sekitar 1,5 miliar dollar (13,4 triliun) untuk pasar ekspor negara-negara lainnya. “Tidak ada lagi pasar ekspor negara lain sebesar Amerika Serikat dan Uni Eropa, sehingga pasar tersebut tidak bisa di alihkan lagi,” ungkapnya. Baca lebih lanjut

Polemik Garam Terus Memanas

Mendag teken impor Fadel nekat main segel Menperin minta dilepas

Jakarta – Polemik impor garam belum juga usai. Menteri Perindustrian MS Hidayat meminta agar garam-garam impor yang disegel oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dilepas ke pasar. Menurut Hidayat, tindakan melepas garam ke pasar tidak merugikan petani garam.

Ini kali kedua Menteri KKP Fadel Muhammad harus bersitegang soal garam impor dengan sesama koleganya di kabinet, setelah sebelumnya sempat ‘panas’ dengan Mendag Mari Pangestu. Mendag Mari Pangestu sebelumnya menyetujui impor garam yang membuat Fadel Muhammad geram, karena waktunya tidak tepat karena saat ini musim panen raya garam, sehingga harga garam di tingkat petani jatuh. Baca lebih lanjut

Telan Heroin, WNA Ditangkap

Telan Heroin, WNA Ditangkap

84 kapsul ditelan dan butuh dua hari dikeluarkan petugas

Surabaya- Petugas Gabungan Bandara Internasional Juanda kembali berhasil menggagalkan penyelundupan heroin seberat 700 gram dengan nilai hampir Rp 1,7 miliar. Satu tersangka yang berhasil dibekuk, yakni Ling Shao Chi (18) warga negara Malaysia. Modus yang digunakan tersangka cukup nekat dengan menyimpan heroin itu 84 butir kapsul di dalam perutnya.

Penangkapan itu sendiri dilakukan petugas, Sabtu (30/7) lalu. Awalnya, petugas mencurigai gerak-gerik tersangka yang terkesan kaku saat turun dari Pesawat Air Asia nomor penerbangan QZ 7616 dari Kuala Lumpur tujuan Surabaya.

jurusan Kuala Lumpur-Surabaya pada pukul 00.30 dinihari.

Melihat kejanggalan itu, petugas langsung menangkap tersangka dan mengadakan tes rongsen. Dari hasil pemeriksaan, kedapatan kalau di dalam perut tersangka disimpan 84 kapsul.”Jadi awalnya kami curiga lalu melakukan pemeriksaan dan hasilnya di perut tersangka ada kapsul berupa heroin,” kata Kepala Bea dan Cukai Bandara Internasional Juanda Buhari Sirait dalam jumpa pers , Jumat siang tadi.

Sebelumnya, pada 4 Juli, petugas juga berhasil menggagalkan penyelundupan shabu-shabu senilai 95 gram Rpdan heroin 3 gram Rp 200 juta yang disimpan dalam lima butir kapsul. Tersangka yang diamankan dalam penyelundupan itu adalah warga negara Malaysia yakni Gwee Bon Tiap (35) warga negara Malaysia. Modus yang digunakan tersangka sama yakni dengan menelan kapsul di dalam perutnya.

Petugas mencurigai, kalau kedua penyelundupan itu memang saling terkait. Meski sejauh ini, belum ada keterangan dari kedua tersangka.”Kalau ngakunya tidak kenal, tapi kemungkinan besar berhubungan. Pada tanggal 4 Juli itu cuma pemanasan saja,” kata salah satu petugas.

Dari hasil penyelidikan petugas, tersangka Ling Shao Chi diduga kerap menyelundupkan barang tersebut. Petugas juga menangkap Ling Jing Ying (30) WN Malaysia yang merupakan kakak Ling Shao Chi dari hasil pengembangan terhadap kasus itu. Ling Jing Ying ditangkap setelah petugas di sebuah hotel dikawasan Juanda.

Kini, polisi memburu Bandar yang merupakan pacar Linf Jing Yin yang berwarganegara Nigeria. Diduga, WN Nigeria merupakan itu otak sindikat penyelundupan heroin.

Modus menelan kapsul itu baru dua kali di terjadi di Bandara Juanda. Dari pengakuannya, tersangka mengaku menerima komisi Rp 2,5 juta untuk menyelundupkan shabu. Custom Narcotics Team (CNT) Bea dan Cukai Bandara Juanda kembali menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis heroin dari warga negara Malaysia. Modus penyelundupan ini lumayan nekad yakni dengan menelan 700 gram heroin yang dikemas dalam 84 butir kapsul. Setidaknya butuh waktu 2 hari untuk mengeluarkan semua kapsul tersebut.

Berdasarkan data P2BC Tipe Madya Pabean Juanda, WNA Malaysia mendominasi sebagai pelaku penyelundupan narkotika. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (P2BC) Tipe Madya Pabean Juanda mencatat, dari 4 pelaku yang berhasil diamankan, 3 diantaranya berasal dari Malaysia.

Sejak Januari hingga 13 Mei 2011, tercatat ada 4 pelaku penyelundpan narkotika yang berhasil ditangkap. Seorang berasal dari China, dan tiga pelaku asal Malaysia. Sedangkan narkotika yang diselundupkan yakni sabu-sabu seberat 530 gram, heroin 1,4 Kg dan ketamin (bahan baku sabu-sabu) 407,5 gram.

Sedangkan sepanjang tahun 2010, Bea Cukai Juanda berhasil menggagalkan 8 kasus upaya penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu dengan total barang bukti seberat 9,93 Kg. Jika ditaksir, barang bukti tersebut bernilai Rp 17,6 miliar. Tahun 2010, WN Malaysia masih mendominasi sebagai penyelundup sebanyak 4 orang,” imbuhnya.

Masing-masing pelaku penyelundupan tahun 2010 yakni WNI 1 orang, Malaysia 4 orang, India, Filipina dan Vietnam masing-masing 1 orang serta Taiwan 2 orang.sty

Sumber: Surabaya Post