84 kapsul ditelan dan butuh dua hari dikeluarkan petugas
Surabaya- Petugas Gabungan Bandara Internasional Juanda kembali berhasil menggagalkan penyelundupan heroin seberat 700 gram dengan nilai hampir Rp 1,7 miliar. Satu tersangka yang berhasil dibekuk, yakni Ling Shao Chi (18) warga negara Malaysia. Modus yang digunakan tersangka cukup nekat dengan menyimpan heroin itu 84 butir kapsul di dalam perutnya.
Penangkapan itu sendiri dilakukan petugas, Sabtu (30/7) lalu. Awalnya, petugas mencurigai gerak-gerik tersangka yang terkesan kaku saat turun dari Pesawat Air Asia nomor penerbangan QZ 7616 dari Kuala Lumpur tujuan Surabaya.
jurusan Kuala Lumpur-Surabaya pada pukul 00.30 dinihari.
Melihat kejanggalan itu, petugas langsung menangkap tersangka dan mengadakan tes rongsen. Dari hasil pemeriksaan, kedapatan kalau di dalam perut tersangka disimpan 84 kapsul.”Jadi awalnya kami curiga lalu melakukan pemeriksaan dan hasilnya di perut tersangka ada kapsul berupa heroin,” kata Kepala Bea dan Cukai Bandara Internasional Juanda Buhari Sirait dalam jumpa pers , Jumat siang tadi.
Sebelumnya, pada 4 Juli, petugas juga berhasil menggagalkan penyelundupan shabu-shabu senilai 95 gram Rpdan heroin 3 gram Rp 200 juta yang disimpan dalam lima butir kapsul. Tersangka yang diamankan dalam penyelundupan itu adalah warga negara Malaysia yakni Gwee Bon Tiap (35) warga negara Malaysia. Modus yang digunakan tersangka sama yakni dengan menelan kapsul di dalam perutnya.
Petugas mencurigai, kalau kedua penyelundupan itu memang saling terkait. Meski sejauh ini, belum ada keterangan dari kedua tersangka.”Kalau ngakunya tidak kenal, tapi kemungkinan besar berhubungan. Pada tanggal 4 Juli itu cuma pemanasan saja,” kata salah satu petugas.
Dari hasil penyelidikan petugas, tersangka Ling Shao Chi diduga kerap menyelundupkan barang tersebut. Petugas juga menangkap Ling Jing Ying (30) WN Malaysia yang merupakan kakak Ling Shao Chi dari hasil pengembangan terhadap kasus itu. Ling Jing Ying ditangkap setelah petugas di sebuah hotel dikawasan Juanda.
Kini, polisi memburu Bandar yang merupakan pacar Linf Jing Yin yang berwarganegara Nigeria. Diduga, WN Nigeria merupakan itu otak sindikat penyelundupan heroin.
Modus menelan kapsul itu baru dua kali di terjadi di Bandara Juanda. Dari pengakuannya, tersangka mengaku menerima komisi Rp 2,5 juta untuk menyelundupkan shabu. Custom Narcotics Team (CNT) Bea dan Cukai Bandara Juanda kembali menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis heroin dari warga negara Malaysia. Modus penyelundupan ini lumayan nekad yakni dengan menelan 700 gram heroin yang dikemas dalam 84 butir kapsul. Setidaknya butuh waktu 2 hari untuk mengeluarkan semua kapsul tersebut.
Berdasarkan data P2BC Tipe Madya Pabean Juanda, WNA Malaysia mendominasi sebagai pelaku penyelundupan narkotika. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (P2BC) Tipe Madya Pabean Juanda mencatat, dari 4 pelaku yang berhasil diamankan, 3 diantaranya berasal dari Malaysia.
Sejak Januari hingga 13 Mei 2011, tercatat ada 4 pelaku penyelundpan narkotika yang berhasil ditangkap. Seorang berasal dari China, dan tiga pelaku asal Malaysia. Sedangkan narkotika yang diselundupkan yakni sabu-sabu seberat 530 gram, heroin 1,4 Kg dan ketamin (bahan baku sabu-sabu) 407,5 gram.
Sedangkan sepanjang tahun 2010, Bea Cukai Juanda berhasil menggagalkan 8 kasus upaya penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu dengan total barang bukti seberat 9,93 Kg. Jika ditaksir, barang bukti tersebut bernilai Rp 17,6 miliar. Tahun 2010, WN Malaysia masih mendominasi sebagai penyelundup sebanyak 4 orang,” imbuhnya.
Masing-masing pelaku penyelundupan tahun 2010 yakni WNI 1 orang, Malaysia 4 orang, India, Filipina dan Vietnam masing-masing 1 orang serta Taiwan 2 orang.sty
Sumber: Surabaya Post
-8.616927
122.217823